nama kelompok

Selamet Santoso
Afrizal
Gusman Angga Riawan
Ria Utami

Selasa, 10 Januari 2012

laba di tahan

Laporan konsolidasi menggambarkan kesatuan perusahaan induk dan anak-anak perusahaan yang dalam operasi sehari-harinya perusahaan-perusahaan tersebut adalah entitas-entitas yang terpisah. Pengendalian perusahaan induk atas anak menyebabkan dalam banyak hal operasi anak dipengaruhi oleh induk, dengan demikian akan banyak terjadi transaksi antara induk dan anak.
Dalam pembahasan ini, setiap transaksi yang dilakukan induk pada anak atau sebaliknya, atau transaksi yang dilakukan satu anak dengan anak lain dalam hubungan induk-anak disebut dengan transaksi antarperusahaan. Transaksi ini menimbulkan keterkaitan akun-akun dalam laporan keuangan induk dan anak. Transaksi ini tidak dipandang sebagai dalam penyusunan laporan konsolidasi. Laporan konsolidasi memandang induk dan anak adalah satu sehingga bila induk melakukan transaksi dengan anak, hal itu berarti transaksi dengan diri sendiri. Transaksi antarperusahaan merupakan transaksi internal dari sudut pandang konsolidasi. Apabila induk melakukan penjualan aset pada anak misalnya, dengan sudut pandang konsolidasi hal itu sama artinya dengan induk menjual aset pada diri sendiri sebab anak dan induk adalah satu dalam laporan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengakui transaksi-transaksi seperti ini dan menganggap penjualan tersebut semata-mata sebagai pemindahan aset saja, dan oleh karena itu dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi transaksi-transaksi seperti ini harus dieliminasi.
Kewajiban penyusunan laporan keuangan konsolidasi muncul sejak terjadinya hubungan induk-anak. Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari: neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan laba ditahan konsolidasi dan arus kas konsolidasi. Pada tanggal akuisisi, hanya neraca konsolidasilah yang dapat disusun, sebab laba/rugi anak menjadi hak induk pada periode setelah akuisisi. Laporan laba/rugi dan laporan konsolidasi anak lainnya dikonsolidasi dengan induk satu periode setelah akuisisi.
Contoh kasus:
PT Guntur mengakuisisi 80% saham PT Heri pada tanggal 1 Januari 2008 pada harga 5,6 miliar rupiah. Dalam proses akuisisi tersebut, terdapat selisih nilai wajar investasi sebesar 400 juta rupiah, yaitu sebagai berikut:
Nama Akun Jumlah Keterangan
Piutang dagang – overvalue (400.000)
Persediaan – overvalue (280.000) Telah terjual tahun 2008
Bangunan – undervalue 400.000 10 Tahun, metode garis lurus
Tanah – undervalue 640.000
Hutang pajak – overvalue (120.000)
Goodwill 160.000 Diamortisasi selama 16 tahunPada tahun 200, PT Heri mengumumkan laba dalam laporan keuangan sebesar Rp200 juta dan dividen Rp100 juta. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT Guntur menyesuaikan nilai investasinya karena laba anak menunjukkan perkembangan investasi induk. Sedangkan dividen yang diterima merupakan pengurang nilai investasi.
Pembukuan PT. Guntur
Laba investi (80% x 200 juta) Rp160.000.000,00
Amortisasi selisih investasi
- Overvalue persediaan 280.000.000
- Undervalue bangunan (40.000.000)
- Goodwill (10.000.000)
Total Pendapatan Investasi 390.000.000Jurnal dalam buku PT Guntur
Investasi dalam saham
390.000.000

Pendapatan investasi
390.000.000
Piutang dividen
80.000.000

Investasi dalam saham
80.000.000







Kertas Kerja Konsolidasi
Hubungan induk-anak setelah tanggal akuisisi mewajibkan induk menyusun laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi tersebut diperoleh dari kertas kerja konsolidasi sebagai alat untuk mengeliminasi akun-akun yang berkaitan dengan transaksi antarperusahaan, antara lain:
Pendapatan dari anak (induk) dan laba yang dibagi (anak)
Alokasi laba hak-hak saham minoritas (minority interest)
Saldo awal investasi dengan kekayaan anak per 1 Januari 2008
Amortisasi selisih investasi
Hutang-piutang sehubungan dengan dividen yang diumumkan anak
Berikut ini adalah kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi PT Guntur (dalam ribuan rupiah):
Keterangan PT Guntur PT Heri Eliminasi Laporan Konsolidasi
Debit Kredit
Laporan laba/rugi




Penjualan 1.500.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 30.000.000
Pendapatan dari PT Heri 390.000
390.000
-
HPP (690.000) (600.000)
280.000 (1.010.000)
Beban Operasi (300.000) (200.000) 50.000
(550.000)
Laba Hak Minoritas

40.000
(40.000)
Laba bersih 900.000 200.000 900.000
Laba ditahan 1/1/2008 2.000.000 1.000.000 1.000.000
2.000.000
Dividen (400.000) (100.000)
80.000 (400.000)




20.000
Laba ditahan 31/12/2008 2.500.000 1.100.000 2.500.000






Keterangan PT Guntur PT Heri Eliminasi Laporan Konsolidasi
Debit Kredit
Neraca




Kas 510.000 550.000

1.060.000
Piutang dividen 80.000

80.000 -
Piutang Dagang 1.000.000 1.500.000
400.000 2.100.000
Persediaan 1.500.000 2.150.000 280.000 280.000 3.650.000
Investasi dalam PT Heri 5.910.000

310.000




5.600.000 -
Bangunan 4.000.000 3.150.000 400.000 40.000 7.510.000
Tanah 6.000.000 2.000.000 640.000
8.640.000
Goodwill




Total aktiva 19.000.000 9.350.000 23.110.000
Hutang dividen
100.000 80.000
20.000
Hutang pajak
150.000
120.000 270.000
Hutang dagang 1.500.000 500.000

2.000.000
Hutang bank 3.000.000 2.000.000

5.000.000
Modal saham (nom1.000) 10.000.000 5.000.000 5.000.000
10.000.000
Agio saham 2.000.000 500.000 500.000
2.000.000
Laba ditahan 2.500.000 1.100.000

2.500.000
Hak minoritas


20.000




1.300.000 1.320.000
Total Passiva 19.000.000 9.350.000 8.540.000 8.540.000 23.110.000Laporan keuangan konsolidasi dapat disusun sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):
1. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
PT Guntur dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2008
Penjualan 30.000.000
Pendapatan dari PT Heri -
HPP (1.010.000)
Beban Operasi (550.000)
Laba Hak Minoritas (40.000)
Laba bersih 900.000
2. Laporan Laba Ditahan Konsolidasi
PT Guntur dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Per 31 Desember 2008
Laba bersih 900.000
Laba ditahan 1/1/2008 2.000.000
Dividen (400.000)
Laba ditahan 31/12/2008 2.500.000
3. Neraca Konsolidasi
PT Guntur dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2008
Kas 1.060.000
Piutang dividen -
Piutang Dagang 2.100.000
Persediaan 3.650.000
Bangunan 7.510.000
Tanah 8.640.000
Total aktiva 23.110.000
Hutang dividen 20.000
Hutang pajak 270.000
Hutang dagang 2.000.000
Hutang bank 5.000.000
Modal saham (nom1.000) 10.000.000
Agio saham 2.000.000
Laba ditahan 2.500.000
Total Passiva 23.110.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mametteking. Diberdayakan oleh Blogger.